#FrenchFries #ManufacturingUnit #Gujarat #India #ExportIncentives #ASEANCountries #MarketGrowth #PotatoFarming #ProcessingVarieties #GlobalMarket
Petani kentang di Gujarat, India sedang mempertimbangkan untuk mendirikan unit produksi kentang goreng mereka sendiri untuk memanfaatkan reputasi wilayah tersebut dalam memproduksi varietas kentang dengan proses terbaik. Dengan bea pengenal nol untuk negara-negara ASEAN dan insentif ekspor dari Pemerintah India, pasar produk kentang olahan berkembang pesat, dengan kentang goreng menjadi salah satu yang paling populer. Pasar global untuk kentang goreng beku diproyeksikan mencapai US$27.8 miliar pada tahun 2027. Artikel ini mengeksplorasi perkembangan dan konsekuensi potensial dari pendirian unit manufaktur kentang goreng di Gujarat, India.
Perkembangan: Petani kentang di Gujarat, India, saat ini terlibat dalam pertanian kontrak untuk berbagai produsen kentang goreng. Mereka sedang mempertimbangkan untuk mendirikan unit manufaktur mereka sendiri, memanfaatkan pertanian kentang mereka sendiri dan mengajak kerabat mereka untuk pertanian kontrak. Gujarat terkenal sebagai penghasil varietas kentang olahan terbaik, menjadikannya lokasi yang ideal untuk mendirikan unit produksi kentang goreng. Perusahaan-perusahaan besar telah mendirikan pabrik mereka di Gujarat, berkat lokasinya yang strategis, pelabuhan-pelabuhan utama seperti Mundra dan Pipavav, dan biaya pengiriman yang lebih rendah ke negara-negara Teluk dan Asia Timur dibandingkan ke Eropa.
Selain itu, di bawah Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-India (AIFTA), tidak ada bea masuk untuk negara-negara ASEAN yang mengimpor dari India, termasuk Thailand, Vietnam, Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia, Laos, Kamboja, Myanmar, dan Brunei. Pemerintah India juga menawarkan insentif ekspor sebesar 1.4% untuk produk kentang olahan, termasuk kentang goreng, yang sangat laku dan tersedia dalam berbagai varietas.
Pasar global untuk kentang goreng beku diperkirakan mencapai US$20.6 miliar pada tahun 2020, dengan revisi yang diproyeksikan mencapai US$27.8 miliar pada tahun 2027. Ini mewakili tingkat pertumbuhan 4.5% per tahun. French fries, wedges, dan potato flakes merupakan produk bernilai tinggi dengan tingkat pertumbuhan dan permintaan yang tinggi di pasar domestik dan internasional. Produk kentang dehidrasi seperti serpih, butiran, dan bubuk juga digunakan dalam jumlah yang lebih besar sebagai pengganti kentang segar di banyak produk seperti Bhujia, Tikki, pengental, keripik buatan, roti, dan campuran yang digunakan untuk produk lain.
Konsekuensi: Mendirikan unit manufaktur kentang goreng di Gujarat, India, akan membuka peluang baru bagi petani kentang untuk mendiversifikasi aliran pendapatan mereka dan meningkatkan keuntungan. Ketersediaan bahan baku dan reputasi daerah untuk menghasilkan varietas kentang dengan proses terbaik akan mengurangi masalah sumber. Dengan bea pengenal nol untuk negara-negara ASEAN dan insentif ekspor dari Pemerintah India, unit ini dapat memasuki pasar yang berkembang untuk produk kentang olahan, khususnya kentang goreng, yang memiliki permintaan tinggi di pasar domestik dan internasional.
Hubungi kami untuk mengklarifikasi proyek melalui email parthintlindia@gmail.com