Kebanyakan infeksi keropeng terjadi pada permulaan umbi. Jenis lesi—superfisial, berlubang, atau erumpen—mungkin ditentukan oleh toleransi variasi, agresivitas strain bakteri, waktu infeksi, dan kondisi lingkungan. Insiden dan tingkat keparahan keropeng bervariasi dari tahun ke tahun dan dari satu lahan ke lahan lainnya.
Lesi memiliki ukuran dan bentuk yang bervariasi, mulai dari sedikit dan tersebar hingga menutupi sebagian besar permukaan. Berbagai jenis lesi keropeng termasuk keropeng superfisial atau keropeng russet, keropeng terjaring, keropeng berlubang, dan keropeng erumpent. Jika umbi digali saat tanah basah, lapisan spora tipis berwarna keputihan mungkin terdapat pada lesi keropeng.
Bakteri keropeng adalah penghuni tanah umum yang dapat bertahan hidup dalam jangka waktu lama, bahkan tanpa adanya kentang. Ini menghasilkan racun yang disebut thaxtomin, yang memungkinkannya menyebabkan lesi pada umbi. Bakteri memasuki umbi yang baru terbentuk melalui lentisel yang belum matang, dan ketika ukuran umbi bertambah, lesi meluas, dan tingkat keparahan keropeng meningkat.
Menanam benih yang terinfeksi kudis atau menyebarkan kotoran ternak yang terkontaminasi dapat membawa bakteri ke lahan yang bebas kudis. Umbi yang terlihat sehat kemungkinan besar membawa bakteri pada kulitnya. PH tanah dari 5.5 hingga 7.5 cocok untuk perkembangan keropeng pada umumnya, sedangkan spesies keropeng yang tahan asam (S. acidiscabies) dapat menginfeksi umbi-umbian di tanah dengan pH serendah 5. Tanah yang hangat dan kering mendukung perkembangan keropeng.
Untuk mengelola dan mengendalikan infeksi keropeng:
- Tanam benih yang bebas keropeng dan buang benih yang terinfeksi untuk mencegah masuknya patogen ke dalam tanah yang sehat.
- Menanam varietas tahan saja di lahan yang terserang keropeng merupakan metode pengendalian yang paling dapat diandalkan.
- Mempertahankan ketersediaan kelembaban tanah pada 80% kapasitas lapang selama sekitar 3 minggu mulai dari permulaan umbi hingga umbi berukuran bola golf dapat membantu mengurangi timbulnya dan tingkat keparahan keropeng.
- Pembalut samping dengan amonium sulfat telah dilaporkan mengurangi keparahan keropeng.
- Hindari penggunaan pupuk kandang dari hewan ternak yang memakan umbi-umbian yang terinfeksi keropeng, dan cegah perpindahan tanah yang terinfestasi pada peralatan pertanian dari lahan yang terkontaminasi ke lahan yang sehat.