#pertanian #ubijalar #ketahanan iklim #ketahanan pangan #konten gizi #penelitian kolaboratif #adaptasi perubahan iklim #inovasi pertanian #Kenya #CIP #KALRO #ubijalar berdaging ungu #antosianin #antioksidan #pertanian berkelanjutan
Melalui kolaborasi luar biasa antara International Potato Center (CIP) dan Organisasi Penelitian Pertanian dan Peternakan Kenya (KALRO), lanskap pertanian di Kenya siap mengalami kemajuan yang signifikan. Upaya bersama keduanya telah membuahkan hasil berupa varietas ubi jalar UNGU KC-SWEET. Kultivar inovatif ini, awalnya dikenal sebagai TU-82-155, berasal dari Ghana, tempat ia diperkenalkan sebagai 'SARI-DIEDI' oleh Savana Pertanian Lembaga Penelitian (SARI). Keberhasilannya di Ghana dan adaptasinya yang luar biasa terhadap iklim yang menantang telah mendorong penerapannya di Kenya, dimana hal ini siap untuk merevolusi praktik pertanian.
Keajaiban berdaging ungu, yang diberi nama 'KC-SWEET PURPLE' untuk debutnya di Kenya, lebih dari sekadar tambahan estetika untuk dunia pertanian. Varietas ubi jalar yang tahan iklim ini memiliki potensi untuk mengatasi tantangan iklim yang sedang berlangsung dan menjamin ketahanan pangan bagi petani di Kenya. Melalui pengujian yang cermat, termasuk Uji Kinerja Nasional yang dilakukan bersama oleh KALRO dan CIP, kualitas luar biasa dari kultivar ini telah ditegaskan, sehingga memperkuat statusnya sebagai aset pertanian yang mengubah permainan.
Sangat cocok untuk kawasan lahan kering di Kenya Timur, seperti Makueni, Machakos, Kitui, dan Tharaka Nithi, serta kawasan potensial seperti Siaya, Alupe, Embu, Kakamega, Taita-taveta, dan Kwale, KC-SWEET UNGU telah terbukti memiliki masa jatuh tempo 120 – 150 hari dan hasil yang mengesankan sebesar 15.74 ton per hektar. Jenis tanamannya yang tegak, daun hijau yang berubah warna seiring bertambahnya usia, dan kebiasaan berbunga berkontribusi terhadap ketahanan dan kemampuan beradaptasinya.
Di luar manfaat agronomisnya, ubi jalar UNGU KC-SWEET memiliki kandungan nutrisi yang melimpah. Dengan kandungan beta-karoten, zat besi, dan seng yang kaya, ia menjanjikan sebagai sumber nutrisi penting alami yang ampuh. Warna ungu tua pada kulit dan dagingnya, akibat tingginya kadar antosianin, tidak hanya menambah daya tarik visual tetapi juga menandakan adanya antioksidan. Potensi penggunaan varietas ini sebagai bahan tambahan makanan yang menyehatkan dan sumber pewarna makanan alami telah menarik perhatian industri pengolahan makanan.
Upaya kolaboratif CIP dan KALRO dalam pengembangan KC-SWEET PURPLE menggarisbawahi pentingnya tindakan kolektif dan berbagi pengetahuan dalam memitigasi tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim. Ketika bahan tanam yang ramah lingkungan semakin mudah diakses melalui lembaga-lembaga seperti KALRO Kiboko dan pengganda tanaman anggur yang terdaftar, potensi adopsi secara luas varietas ubi jalar yang adaptif terhadap iklim dan kaya nutrisi ini menjadi semakin menjanjikan.
Pelepasan varietas ubi jalar UNGU KC-SWEET merupakan bukti kemajuan yang mungkin dicapai melalui kolaborasi internasional dan inovasi ilmiah. Dengan memadukan ketahanan iklim dengan kandungan nutrisi yang luar biasa, kultivar ini berpotensi memberdayakan petani, meningkatkan ketahanan pangan, dan berkontribusi pada pola makan yang lebih sehat. Seiring dengan perjalanan dari Ghana ke Kenya, dampak dari keajaiban alam berwarna ungu ini terhadap pertanian bisa menjadi awal dari era baru dalam pertanian berkelanjutan.