Kentang ditanam karena harga pasarnya yang menarik. Namun, investasi yang menggiurkan ini bisa menimbulkan rasa frustasi terutama jika penyakit menyerang. Cara terbaik untuk menjamin kesuksesan dalam produksi adalah dengan mencegahnya.
Penyakit busuk daun:
Ini adalah penyakit jamur mematikan yang dapat menyapu seluruh tanaman Anda. Penyakit ini sangat merusak selama cuaca dingin dan basah. Jamur bisa menyerang semua bagian tanaman. Tanaman yang terinfeksi memiliki lesi muda yang kecil dan tampak seperti bintik-bintik gelap yang basah kuyup. Bintik-bintik daun ini akan membesar dengan cepat, dan jamur putih akan muncul di tepi area yang terkena di permukaan bawah daun. Defoliasi total dapat terjadi dalam 14 hari atau kurang dari gejala pertama. Umbi kentang yang terinfeksi memiliki busuk gabus yang kering dan berwarna coklat atau kemerahan. Umbi tidak menunjukkan gejala infeksi sampai waktu penyimpanan. Jamur menghasilkan bau busuk saat infeksinya parah. Spora jamur ditularkan di antara tumbuhan melalui hujan dan angin.
Pengelolaan
Selalu pastikan daun tanaman kering melalui jarak tanam yang tepat. Juga hindari penyiraman di atas kepala, terutama di sore hari. Tanam benih bebas penyakit bersertifikat dan varietas tahan penyakit. Putar kentang Anda dengan tanaman yang tidak termasuk keluarga kentang seperti kacang. Buang dan musnahkan tanaman dan umbi yang sakit dari lapangan. Jika infestasi serius, pertimbangkan pengendalian kimiawi. Fungisida berikut direkomendasikan; chlorothalonil, fungisida tembaga atau mancozeb.
Penyakit Penyakit Awal:
Penyakit jamur lain yang ditandai dengan lesi hitam kecil yang sebagian besar pada dedaunan yang lebih tua. Bintik-bintik membesar dan cincin konsentris terbentuk di tengah area yang sakit. Jaringan di sekitar bintik bisa menguning. Spora jamur tetap berada di puing-puing tanaman dan tanaman inang seperti terong, tomat, dan tanaman malam hitam. Umbi yang memar saat panen menyediakan titik masuk infeksi.
Pengelolaan
Praktekkan rotasi tanaman, pemberantasan gulma, pemupukan dengan benar dan pertahankan agar tanaman tumbuh subur. Buang tanaman yang sakit segera setelah panen. Gunakan benih bebas penyakit. Untuk pengendalian kimiawi, gunakan fungisida mancozeb, chlorothalonil atau tembaga.
Penyakit keropeng umum:
Ini disebabkan oleh bakteri dan dapat bertahan di tanah untuk waktu yang lama. Umbi kentang yang terinfeksi memiliki keropeng atau lubang gabus berwarna coklat. Bintik-bintik ini membesar dan menyatu, terkadang menutupi seluruh umbi. Daun dan batang tidak terpengaruh. Keropeng paling parah terjadi di tanah kering dengan pH di atas 5.5, dan di tanah rendah nutrisi. Umbi yang terinfeksi keropeng dapat dimakan, namun ketika noda dihilangkan, sebagian besar umbinya terbuang.
Pengelolaan
Pastikan pH tanah antara 5.0-5.2. Material alkali seperti kapur dan abu kayu akan meningkatkan pH tanah sehingga kondusif bagi serangan penyakit. Keropeng tumbuh subur dalam kondisi kelembaban rendah. Untuk menghindarinya, jaga kelembapan tanah untuk menghentikan infeksi. Kadar nitrogen dan kalium yang tinggi meningkatkan keparahan keropeng. Jangan gunakan pupuk kandang pada kentang, karena spora bakteri bisa lewat secara utuh melalui saluran pencernaan hewan. Praktikkan rotasi tanaman.
Nematoda Simpul-Akar:
Nematoda adalah cacing mikroskopis yang hidup di dalam tanah dan memakan akar tanaman yang menyebabkan stunting. Infestasi ditandai dengan pertumbuhan yang buruk. Akar yang rusak tidak dapat memasok air dan nutrisi yang dibutuhkan ke bagian tanaman di atas permukaan tanah, dan tanaman mati perlahan. Nematoda simpul akar menyebabkan pembengkakan atau galls akar kecil yang tidak mencolok untuk berkembang.
Menguji akar dan tanah adalah satu-satunya metode yang positif mengkonfirmasikan keberadaan nematoda. Tidak ada bahan kimia yang tersedia untuk mengendalikan nematoda di tanah yang ditanam. Namun demikian, ada sejumlah pendekatan yang dapat diterapkan untuk mengendalikan nematoda. Praktikkan rotasi tanaman dengan memadukan marigold yang berpotensi mengurangi nematoda di dalam tanah.