Sektor pertanian semakin mengadopsi praktik-praktik yang mengutamakan efisiensi untuk tetap kompetitif. Salah satu contoh utamanya adalah LLC “Kepingan Bagus” perusahaan pengolahan kentang di Bryansk, Rusia, yang baru-baru ini bergabung dengan federal “Produktivitas Tenaga Kerja” inisiatif di bawah proyek nasional “Ekonomi yang Efisien dan Kompetitif.”
Peralihan ke Produksi Lean
Didirikan pada bulan Desember 2018 sebagai bagian dari "Karang" kelompok agribisnis, “Good Flake” memproduksi 1,200 ton serpihan kentang tiap bulannya. Sekarang, dengan dukungan dari Pusat Kompetensi Daerah (RCC), perusahaan sedang menerapkan lean manufacturing teknik untuk:
- Meningkatkan hasil produksi
- Mengurangi penundaan proses
- Minimalkan kelebihan inventaris dan pergerakan
Pekerja akan menjalani pelatihan di pemetaan proses, analisis produksi, dan alat lean, dengan jalur produksi percontohan yang dipilih untuk pengoptimalan awal.
Gambaran yang Lebih Besar: Lean Farming Mendapatkan Daya Tarik
Secara global, pertanian ramping telah terbukti efektif dalam mengurangi limbah dan meningkatkan hasil panen. Menurut sebuah penelitian Laporan FAO tahun 2023, peternakan yang menerapkan metode lean melihat Peningkatan efisiensi 10-15%. dalam penggunaan sumber daya. Demikian pula, Studi McKinsey (2022) menemukan bahwa pengolah makanan yang menggunakan prinsip lean mengurangi biaya operasional sebesar 8-12%.
Di Rusia, itu “Produktivitas Tenaga Kerja” proyek sudah membantu lebih dari 1,500 perusahaan meningkatkan efisiensi sejak 2019 (Kementerian Pembangunan Ekonomi, 2024).
Hasil yang Diharapkan dan Insentif
“Good Flake” mengantisipasi:
- Pertumbuhan produktivitas tahunan ≥5%
- Akses ke subsidi regional dan federal & pinjaman berbunga rendah
Penerapan lean manufacturing dalam agribisnis—yang dicontohkan oleh “Good Flake”—menunjukkan bagaimana optimasi proses dan pelatihan tenaga kerja dapat mendorong daya saing. Seiring meningkatnya permintaan pangan global, langkah-langkah efisiensi tersebut akan menjadi krusial bagi pertumbuhan berkelanjutan.