Seiring melonjaknya permintaan global untuk kentang olahan, Badan Pengembangan Pedesaan (RDA) mengambil langkah tegas untuk mengevaluasi dan mempromosikan varietas kentang berkualitas tinggi yang cocok untuk ekspor. Evaluasi lapangan terbaru yang diadakan pada tanggal 28 September di lokasi uji Gangneung bertujuan untuk menilai varietas kentang olahan baru yang dikembangkan untuk pasar di Asia Tenggara dan sekitarnya.
Meningkatnya Permintaan Pengolahan Kentang
Permintaan kentang olahan, khususnya keripik kentang, mengalami pertumbuhan signifikan di negara-negara seperti Tiongkok dan Vietnam. Perusahaan-perusahaan pengolah kentang Korea semakin banyak memasuki pasar-pasar ini, yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan varietas kentang yang andal dan tangguh yang dapat bertahan terhadap berbagai tantangan iklim. Secara tradisional, banyak pengolah mengandalkan varietas "Daeseo" (Atlantik), tetapi kultivar ini menimbulkan beberapa masalah selama musim panen suhu tinggi, yang mengakibatkan cacat internal seperti bagian tengah yang berlubang dan noda. Lebih jauh lagi, di negara-negara seperti Vietnam tempat kentang dibudidayakan di musim dingin, keretakan selama panen dapat menjadi masalah.
Mengingat tantangan ini, RDA menyelenggarakan rapat evaluasi baru-baru ini untuk melibatkan para pemangku kepentingan, termasuk perusahaan pengolahan, produsen benih kentang, lembaga pemuliaan, dan petani. Acara tersebut menampilkan demonstrasi praktis berbagai varietas kentang, yang menunjukkan kesesuaiannya untuk diolah menjadi produk seperti keripik dan kentang spiral. Para peserta berkesempatan untuk memeriksa karakteristik pertumbuhan varietas ini dan atribut sensoris kentang yang dimasak.
Penelitian dan Pengembangan Terfokus
Sebagai bagian dari Golden Seed Project, RDA telah mengembangkan varietas baru yang menjanjikan untuk pengolahan keripik, termasuk "Goun," "Namsun," dan "Eunsun," bersama dengan varietas tahan penyakit busuk daun seperti "Geumsun" dan "Gangsun." Varietas ini telah dipilih berdasarkan kemampuan adaptasinya terhadap kondisi budidaya dalam negeri dan potensinya untuk pengolahan yang berhasil. Sejak 2019, RDA telah bekerja sama erat dengan para pengolah dalam negeri untuk mengevaluasi kemampuan adaptasi dan kualitas pengolahan kultivar baru ini di pasar ekspor.
Menurut Gu Bon-cheol, kepala Institut Penelitian Pertanian Gangneung, upaya kolaboratif antara perusahaan pengolahan, produsen benih, dan petani sangat penting. Ia menekankan perlunya varietas berkualitas tinggi ini untuk berkembang dalam menghadapi liberalisasi perdagangan, khususnya di bawah Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA), yang mengharuskan sektor pertanian beradaptasi dengan meningkatnya persaingan.
Prakarsa RDA untuk mengevaluasi dan mempromosikan varietas kentang olahan baru merupakan langkah penting dalam membina industri ekspor yang kuat bagi sektor pertanian Korea Selatan. Dengan berfokus pada kultivar berkualitas tinggi yang dapat bertahan terhadap tantangan pasar global, RDA bertujuan untuk memposisikan kentang Korea sebagai produk yang kompetitif di arena internasional. Seiring dengan meningkatnya popularitas varietas ini, mereka dapat secara signifikan meningkatkan kelayakan ekspor kentang dan memperkuat ekonomi pertanian negara tersebut.