Industri kentang AS tengah menggencarkan kampanyenya untuk mendapatkan akses ke pasar kentang segar Jepang, sebuah langkah yang dapat berdampak signifikan baik bagi produsen dalam negeri maupun ekonomi yang lebih luas. Meskipun Jepang merupakan importir utama kentang olahan dari AS, impor kentang segar belum disetujui, sehingga membatasi potensi pasar bagi petani Amerika.
Situasi Pasar Saat Ini
Jepang merupakan importir utama kentang olahan AS, termasuk yang digunakan untuk pemotongan, dengan akses yang diberikan sekitar tiga tahun lalu. Namun, kentang segar dari AS masih dikecualikan dari pasar Jepang. Menurut Kam Quarles, CEO National Potato Council (NPC), mendapatkan akses ke Jepang untuk kentang segar dapat meningkatkan ekspor AS sekitar 10% dan berpotensi menambah $150 juta untuk pendapatan ekspor tahunan.
Dampak Ekonomi dan Dukungan Industri
Idaho, yang merupakan negara bagian terdepan dalam produksi kentang, sangat peduli dengan isu ini. Negara bagian ini memproduksi sekitar 6.35 juta ton kentang setiap tahunnya, yang merupakan sekitar sepertiga dari total pasokan kentang nasional. Komisi Kentang Idaho memperkirakan bahwa ekspor kentang segar ke Jepang akan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan, mengurangi tekanan pasokan domestik, dan meningkatkan hasil ekonomi negara bagian tersebut.
Pada tahun 2021, sektor kentang AS diperkirakan memberikan dampak sebesar $101 miliar terhadap ekonomi nasional, dengan sekitar 20% kentang Amerika diekspor. Aktivitas ekspor ini mendukung hampir 34,000 lapangan pekerjaan dan menyumbang sekitar $4.8 miliar bagi perekonomian. Potensi penambahan pasar Jepang akan semakin meningkatkan kontribusi ekonomi ini.
Upaya Politik dan Diplomatik
Sekelompok senator AS yang terdiri dari 10 orang dari kedua partai, termasuk perwakilan Idaho, baru-baru ini mengadvokasi tekanan berkelanjutan terhadap Jepang untuk mengizinkan impor kentang segar. Surat para senator tersebut menekankan bahwa akses ke pasar ini telah diupayakan selama hampir tiga dekade dengan sedikit kemajuan karena keterlambatan Jepang dalam pembahasan teknis. Mereka berpendapat bahwa tidak ada alasan fitosanitari yang sah untuk pembatasan berkelanjutan Jepang, dengan mengutip keberhasilan dan keamanan ekspor kentang segar ke pasar lain di kawasan Indo-Pasifik.
Prospek masa depan
Negosiasi yang sedang berlangsung antara Layanan Inspeksi Kesehatan Hewan dan Tanaman (APHIS) USDA dan Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang (MAFF) akan berlanjut dengan pertemuan bilateral yang dijadwalkan pada tanggal 16 September di Idaho Falls. Para pemimpin industri dan pejabat pemerintah berharap pertemuan ini akan memajukan diskusi dan menekan Jepang untuk menyelesaikan masalah akses.
Kam Quarles tetap optimis tetapi menekankan perlunya tekanan terus-menerus. Ia berpendapat bahwa keengganan Jepang untuk berunding mungkin berakar pada proteksionisme daripada kekhawatiran yang sah. Keberhasilan integrasi kentang segar AS ke pasar Jepang dapat menjadi kemenangan signifikan bagi industri dan langkah maju yang besar dalam hubungan perdagangan internasional.
Industri kentang AS siap tumbuh pesat jika Jepang membuka pasarnya untuk kentang segar. Dengan potensi peningkatan ekspor sebesar 10% dan menambah $150 juta bagi perekonomian, langkah ini merupakan peluang penting bagi petani Amerika, khususnya di Idaho. Upaya diplomatik dan politik yang berkelanjutan akan sangat penting dalam mengatasi hambatan perdagangan Jepang saat ini dan memperoleh akses pasar.