Permintaan kentang beku di AS telah meningkat selama lebih dari satu dekade. Sejak 2014, volume kentang yang ditanam dan dijual di AS telah melonjak 16%, dengan lebih lanjut 6% meningkat sejak 2019. Pertumbuhan ini tercermin dari meningkatnya popularitas produk kentang di sektor jasa makanan dan ritel. Karena industri terus beradaptasi dengan tekanan ekonomi, seperti inflasi, ada peluang signifikan bagi petani, pengolah, dan pemasok AS untuk lebih memanfaatkan tren ini.
Pertumbuhan di Sektor Jasa Makanan: Kentang Goreng Memimpin Jalan
Di sektor jasa makanan, kentang goreng tetap menjadi makanan pokok dalam menu. 2014, 57.2% menu restoran AS mencakup kentang goreng, dan angka ini meningkat menjadi 59.6% pada tahun 2024. Meskipun jumlah ini sedikit di bawah 2021 puncak 60%proyeksi menunjukkan penetrasi menu akan mencapai rekor 60.9% by 2028Permintaan kentang goreng terbukti tangguh meski menghadapi tantangan akibat tekanan ekonomi, sehingga menjadikannya pendorong pertumbuhan utama bagi industri kentang beku.
Namun, inflasi telah mempengaruhi pengeluaran konsumen. Pada awal 2024, Lebih 45% restoran telah menaikkan harga menu karena meningkatnya biaya operasional. Teknomik melaporkan bahwa kenaikan harga ini memperlambat lalu lintas layanan makanan, dengan 76% konsumen yang menyebutkan harga tinggi sebagai alasan untuk tidak sering makan di luar. Sebagai tanggapan, jaringan makanan cepat saji seperti McDonald's, Arby's, dan Taco Bell memperkenalkan menu-menu yang terjangkau untuk menarik kembali pelanggan. Upaya-upaya ini diharapkan dapat membantu mempertahankan permintaan yang kuat untuk produk kentang beku di bidang jasa makanan.
Sektor Ritel: Kentang Beku Tetap Berkembang
Sektor ritel juga berkontribusi terhadap pertumbuhan kentang beku. Juli 2023 hingga Juni 2024, penjualan kentang beku mengalami peningkatan 14.6% peningkatan penjualan dalam dolar, meskipun penjualan volume tetap stagnan karena kenaikan harga. Kemampuan untuk mempertahankan penjualan volume yang stabil meskipun harga lebih tinggi patut dicatat, mengingat tekanan inflasi yang dirasakan di seluruh industri makanan.
Penjualan eceran kentang beku pada tahun fiskal 2024 hampir saja 10% lebih tinggi dari pada di 2019, menandakan permintaan yang terus kuat. Pertumbuhan ini telah menarik perhatian internasional, dengan perusahaan-perusahaan dari Belgia, Prancis, dan India berencana membangun fasilitas pemrosesan baru di AS untuk memenuhi permintaan lokal. Perluasan kapasitas pemrosesan domestik diharapkan dapat mengurangi ketergantungan AS pada impor, yang meningkat lebih dari dua kali lipat dalam dekade terakhir.
Peluang Internasional: Kasus Meksiko
Meksiko telah menjadi pasar ekspor terbesar untuk kentang AS selama dua tahun berturut-turut. Kemampuan untuk mengirim kentang segar ke seluruh Meksiko telah menciptakan peluang baru bagi petani dan pengolah AS. Perluasan ini diharapkan akan terus berlanjut, menyediakan jalur distribusi yang stabil untuk ekspor kentang AS dan menguntungkan petani di kedua negara.
Konsumsi kentang secara global terus meningkat, dengan pasar-pasar berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki berinvestasi dalam produksi kentang beku. Meskipun negara-negara ini kemungkinan akan meningkatkan persaingan di pasar internasional, mereka juga menghadirkan peluang permintaan baru saat beralih dari konsumsi kentang segar ke kentang olahan.
Pasar kentang beku AS tetap kuat, didorong oleh permintaan konsumen di sektor jasa makanan dan ritel. Meskipun menghadapi tantangan jangka pendek seperti inflasi dan meningkatnya persaingan dari produsen global, prospek jangka panjang untuk industri ini positif. Dengan peningkatan kapasitas pemrosesan di AS dan meningkatnya permintaan dari pasar ekspor, khususnya Meksiko, petani dan pengolah kentang AS berada pada posisi yang baik untuk memanfaatkan peluang di masa depan. Kunci keberhasilan terletak pada penanganan tekanan ekonomi, merangkul kemajuan teknologi, dan memperluas akses pasar untuk mempertahankan pertumbuhan di tahun-tahun mendatang.