Wilayah dataran tinggi distrik Leh, Ladakh, merupakan rumah bagi komunitas petani suku yang unik yang menghadapi kondisi iklim ekstrem yang sering kali membatasi produktivitas pertanian mereka. Menyadari tantangan ini, ICAR-Institut Penelitian Kentang Pusat (CPRI), bekerjasama dengan ICAR-Krishi Vigyan Kendra, Leh, meluncurkan program demonstrasi dari 30 September hingga 1 Oktober 2024, yang memamerkan varietas kentang unggul yang khusus cocok untuk wilayah tersebut.
Kentang merupakan tanaman pokok bagi banyak orang di gurun yang dingin ini, tetapi varietas lokal sering kali gagal mencapai hasil panen yang optimal. Program demonstrasi ini memperkenalkan varietas unggul seperti Kufri Himalini, Untuk melakukan penistaan, Kufri Chandramukhi, dan Kufri JyotiMelalui uji coba lapangan yang dilakukan di tujuh desa, varietas ini menunjukkan hasil yang sangat menjanjikan dalam meningkatkan hasil panen dan pendapatan di lingkungan dataran tinggi Ladakh.
Data Hasil:
Penampil paling mengesankan selama uji coba adalah Kufri Himalini, yang menghasilkan sekitar 34-36 ton per hektar, lebih dari dua kali lipat produksi varietas lokal tradisional, yang hanya mampu menghasilkan sekitar 18 ton per hektarVarietas unggul lainnya, seperti Untuk melakukan penistaan dan Kufri Chandramukhi, juga berkinerja baik, menghasilkan sekitar 28-30 ton per hektar, Sementara Kufri Jyoti tercapai 23-25 ton per hektar.
Angka-angka ini merupakan terobosan yang signifikan bagi para petani di wilayah tersebut. Peningkatan hasil panen memiliki implikasi langsung terhadap perolehan pendapatan, dengan Kufri Himalini sendiri menyediakan dua kali lipat pendapatannya dibandingkan dengan varietas lokal. Selain itu, para petani memuji bentuk, masa simpan, dan kualitas keseluruhan varietas baru tersebut, yang membuatnya tidak hanya menjadi pilihan dengan hasil tinggi tetapi juga lebih laku di pasaran.
Dukungan dan Solusi Praktis
Selama program 2 hari tersebut, para ilmuwan berinteraksi dengan petani setempat untuk membahas berbagai tantangan seperti ketersediaan benih, teknik penyimpanan, dan musim tanam yang pendek di wilayah tersebut. Mereka memberikan solusi praktis, termasuk praktik pengelolaan tanaman yang lebih baik, pentingnya kualitas benih, dan penggunaan pupuk organik untuk meningkatkan kesehatan tanah.
Program ini juga memperkenalkan Praktik Pertanian yang Baik (GAP) untuk budidaya kentang berkelanjutan, dengan fokus pada pengelolaan penyakit, teknik irigasi, dan penanganan pasca panen untuk mengurangi kerugian panen. Data yang dikumpulkan dari uji coba dibagikan kepada Dinas Pertanian Kabupaten, dengan tujuan untuk meningkatkan varietas unggul ini di seluruh wilayah.
Menuju Desa Benih Kentang
Dalam perkembangan yang menggembirakan, desa Likir di distrik Leh telah ditetapkan sebagai lokasi kerja sama lebih lanjut antara ICAR-CPRI dan departemen pertanian setempat. Visinya adalah mengubah Likir menjadi desa benih kentang, tempat benih kentang berkualitas dapat diproduksi tidak hanya untuk penggunaan lokal tetapi juga untuk didistribusikan ke wilayah lain di Ladakh. Prakarsa ini diharapkan dapat meningkatkan swasembada produksi benih kentang di wilayah tersebut dan berkontribusi pada rantai nilai kentang yang lebih luas di India.
Pengenalan varietas kentang unggul ICAR-CPRI, khususnya Kufri Himalini, telah menunjukkan potensi untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani suku di distrik Leh secara signifikan. Keberhasilan varietas ini, dikombinasikan dengan dukungan ilmiah yang berkelanjutan, mengarah pada masa depan pertanian yang lebih tangguh di Ladakh, yang dapat bertahan terhadap tantangan pertanian dataran tinggi sekaligus memberikan stabilitas ekonomi bagi masyarakat setempat.