Meskipun irigasi merupakan kunci untuk hasil panen kentang yang tinggi, para ahli agronomi memperingatkan bahwa penyiraman yang berlebihan—terutama di awal siklus pertumbuhan—dapat lebih banyak menimbulkan kerugian daripada manfaat. Memahami kapan dan bagaimana melakukan irigasi yang tepat dapat membuat perbedaan antara panen yang subur dan hasil panen yang tidak merata dan terhambat.
Mitos Penyiraman Berlimpah di Awal
Merupakan kepercayaan umum di antara para petani bahwa kentang harus disiram secara banyak setelah berkecambah. Namun, penelitian agronomi dan pengalaman lapangan menunjukkan bahwa irigasi berlebihan pada awal musim dapat mengurangi hasil panen secara signifikanMenurut para ahli, penyiraman terlalu cepat mendorong terbentuknya sistem akar dangkal, yang menempatkan zona umbi dekat dengan permukaan tanah. Hal ini pada gilirannya meningkatkan risiko kepanasan dan stres kelembaban, terutama selama gelombang panas musim panas.
Kentang, tidak seperti tomat atau paprika, memiliki permintaan air tinggi, hanya sebanding dengan tanaman seperti mentimun. koefisien transpirasi—yang mengukur berapa banyak air yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 gram bahan kering—adalah sekitar:
- 90-120 untuk tomat
- 80-236 untuk kentang
- 250-360 untuk mentimun
Ini berarti kentang memang membutuhkan banyak air, tetapi pengaturan waktu dan moderasi sangat penting.
Bahaya Irigasi Dini
Penyiraman yang melimpah di awal (tepat setelah munculnya tunas) dapat menunda pembentukan umbi dan mendorong perkembangan akar ke lapisan tanah atas, sehingga akar lebih rentan terhadap:
- Terlalu panas pada suhu tinggi
- Pengeringan cepat lapisan tanah bagian atas
- Pertumbuhan umbi terhambat atau tidak merata
Hasilnya? Alih-alih hasil panen yang seragam, petani mungkin berakhir dengan beberapa umbi besar dan banyak umbi kecil, atau lebih buruk lagi—umbi-umbian kecil seukuran kacang polong.
Kapan dan Bagaimana Menyiram dengan Benar
Para ahli agronomi merekomendasikan menunda irigasi pertama sampai bagian atas kentang mencapai 10–15 cmPada tahap ini, tanaman mulai mengalami pertumbuhan vegetatif aktif, dan kebutuhan akan kelembapan eksternal meningkat.
Pedoman Irigasi:
- Frekuensi: Setiap 5–7 hari atau kurang, tergantung pada jenis tanah dan kondisi cuaca
- Intensitas: Sedang tapi cukup, hindari banjir
- Tujuan: Menjaga kelembaban tanah tetap stabil tanpa pengeringan atau kejenuhan yang berkepanjangan
fase kritis untuk irigasi adalah dari tunas yang terlambat hingga berbunga penuh, Saat pembentukan stolon dan pembesaran umbi sedang berada pada puncaknya. Stres air selama periode ini dapat mengurangi hasil panen 30% atau lebih, yang sulit dipulihkan di kemudian musim.
Dukungan Ilmiah
Sebuah studi yang diterbitkan di Manajemen Air Pertanian (2022) menegaskan bahwa irigasi selama tahap inisiasi dan pembentukan umbi memiliki dampak positif terbesar pada hasil dan kualitas kentangPenyiraman berlebihan pada tahap awal menunjukkan tidak ada manfaat hasil yang signifikan dan terkadang menyebabkan tekanan penyakit dan perkembangan akar yang buruk.
Kentang adalah tanaman yang menyukai air—tetapi menyiram pada waktu yang salah dapat menimbulkan kerusakan yang lebih parah daripada kekeringan. Pengendalian dini yang diikuti dengan irigasi yang tepat waktu dan sedang selama tahap pertumbuhan utama akan membantu Anda menghindari akar yang dangkal, umbi yang tidak beraturan, dan kehilangan hasil panen yang besar. Menguasai pengaturan waktu irigasi adalah salah satu alat paling ampuh dalam peralatan setiap petani kentang.