Lesotho, sebuah negara kecil yang tidak memiliki daratan di Afrika Selatan, menghadapi dampak buruk perubahan iklim yang mengancam ekosistemnya yang rapuh dan penghidupan penduduk pedesaannya. Meskipun kontribusinya terhadap emisi gas rumah kaca global dapat diabaikan, Lesotho berada di garis depan dalam dampak perubahan iklim, yang diperburuk oleh topografi dan kondisi sosio-ekonomi yang unik.
Iklim Lesotho umumnya sedang dengan karakteristik pegunungan, ditandai dengan musim panas yang terik dan musim dingin yang sangat dingin dengan fluktuasi suhu yang signifikan. Daerah pegunungan dan pola curah hujan yang tidak menentu di negara ini berkontribusi terhadap buruknya ekosistem. Tingkat kekeringan yang tinggi dan periode kekeringan yang hebat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati, kerusakan lahan penggembalaan, dan penurunan produktivitas pertanian akibat penggurunan.
Karakteristik geografis dan sosio-ekonomi negara ini menjadikannya salah satu negara yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim. Pada tahun 2020, Indeks ND-GAIN menempatkan Lesotho di antara negara-negara paling rentan secara global, dengan skor kerentanan tinggi sebesar 0.484 dan skor kesiapan rendah sebesar 0.311. Kerentanan ini sangat parah meskipun tingkat emisi gas rumah kaca di Lesotho sangat minim, yaitu hanya 2,530 kt setara CO2, yang berarti kurang dari 0.01 persen emisi global.
Masyarakat Lesotho merasakan langsung kenyataan pahit perubahan iklim. Lokasi dan topografi negara ini tidak hanya mempengaruhi iklim sedang namun juga meningkatkan kerentanan terhadap variabilitas iklim dan kejadian cuaca ekstrem, termasuk banjir, kekeringan, angin kencang, embun beku, dan hujan salju lebat. Peristiwa-peristiwa ini memberikan dampak buruk terhadap infrastruktur, pertanian, dan ketahanan pangan. Kekeringan yang berulang, curah hujan yang tidak menentu, dan perubahan suhu menyebabkan kerusakan yang signifikan pada tanaman, termasuk bahan pokok seperti kentang, serta menyebabkan kematian manusia dan ternak serta kerusakan harta benda.
Lebih dari 70% penduduk Lesotho tinggal di daerah pegunungan yang terpencil dan rentan secara ekologis, dimana bahaya alam lebih parah. Frekuensi kejadian terkait iklim ini telah meningkat dan diperkirakan akan terus berlanjut, dengan prediksi yang menunjukkan bahwa Lesotho akan menjadi semakin panas dan kering seiring berjalannya waktu. Perubahan-perubahan ini kemungkinan besar akan menyebabkan degradasi lingkungan lebih lanjut, termasuk erosi tanah dan kekeringan yang berulang.
Mengingat tantangan-tantangan yang mendesak ini, Lesotho sangat membutuhkan investasi untuk meningkatkan ketahanan iklimnya. Kami menyerukan kepada investor untuk mendukung inisiatif yang dapat memitigasi dampak perubahan iklim dan membantu menjaga masa depan masyarakat dan ekosistem Lesotho. Investasi Anda dapat membuat perbedaan yang signifikan dalam mengembangkan praktik pertanian berkelanjutan, meningkatkan infrastruktur, dan meningkatkan kesiapsiagaan dan respons terhadap bencana.
Untuk informasi lebih rinci tentang bagaimana Anda dapat membantu, silakan hubungi kami di +266 5810 0505. Dukungan Anda sangat penting dalam membangun masa depan Lesotho yang berketahanan.
Kontak:
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi kami di +266 5810 0505 alamat email sekeseqhoai@gmail.com.