Lituania ternyata menjadi produsen kentang terbesar di Negara Baltik pada akhir tahun 2023. Bidang bisnis pertanian lainnya juga aktif berkembang di sini. Namun, organisasi non-pemerintah di negara tersebut memperkirakan bahwa akibat kerja industri ini, sekitar seperempat dari seluruh gas rumah kaca dilepaskan ke lingkungan. Hal ini berkontribusi pada peningkatan polusi udara dan air serta hilangnya keanekaragaman hayati.
Aktivis publik menyampaikan rekomendasi kepada Seimas tentang cara mengubah situasi. Dalam sebuah dokumen yang disiapkan untuk Parlemen, mereka mengindikasikan bahwa pertanian menyumbang lebih dari 95 persen amonia yang dilepaskan ke lingkungan. Sekitar setengah dari waduk lokal berada dalam kondisi yang menyedihkan, dan masalah lingkungan semakin parah.
Menurut organisasi tersebut, 19 persen tanah di Lituania telah terkikis, sehingga mendorong para petani tanaman untuk memperluas areal mereka. Sejak tahun 2003, jumlah petani di republik ini berkurang setengahnya, namun lahan subur yang mereka gunakan meningkat sebesar 17 persen. Saat ini, hampir separuh wilayah negara sudah ditanami tanaman pertanian.
Seperti yang diungkapkan oleh para aktivis, keadaan ini sama sekali tidak dapat dibenarkan karena alasan keuntungan ekonomi. Sektor ini, yang menghasilkan sekitar lima persen produk domestik bruto Lituania, menimbulkan kerugian yang tidak proporsional terhadap negara.