Salah satu hal penting yang dimasukkan dalam ujian UPSC 2023 adalah model Ladang Besar Petani Kecil (SFLF), yang mendapat perhatian sebagai inisiatif perintis dalam pertanian partisipatif. Dikembangkan oleh Dr. Sampriti Baruah berdasarkan penelitian ekstensifnya di Universitas Filipina Los Baños dan International Rice Research Institute (IRRI), model SFLF bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan petani kecil.
Apa model SFLFnya?
Model SFLF dirancang untuk mengatasi kendala yang dihadapi petani kecil dengan mengkonsolidasikan lahan mereka menjadi lahan koperasi yang lebih besar. Pendekatan partisipatif ini memungkinkan pengelolaan sumber daya yang lebih baik, peningkatan daya tawar terhadap input dan produk, dan penerapan praktik pertanian yang lebih baik. Dengan berbagi sumber daya dan pengetahuan, petani dapat mencapai skala ekonomi, sehingga menghasilkan peningkatan hasil dan pendapatan.
Kisah sukses dari negara bagian Odisha di India:
Di Odisha, model SFLF telah meningkatkan hasil panen padi secara signifikan. Para petani melaporkan peningkatan hasil panen hingga 30% berkat optimalisasi penggunaan input dan praktik pengelolaan partisipatif. Model ini juga mendorong penerapan varietas unggul dan praktik pertanian berkelanjutan, sehingga mengurangi ketergantungan pada bahan kimia.
Assam:
Petani kentang di Assam telah memperoleh manfaat dari model SFLF melalui peningkatan akses terhadap benih dan input berkualitas. Tindakan kolektif telah memungkinkan pembelian dalam jumlah besar, pengurangan biaya dan ketersediaan input pertanian penting secara tepat waktu. Hasilnya, hasil panen kentang meningkat rata-rata 25%, dan petani memperoleh akses yang lebih baik terhadap pasar dan harga.
Bihar:
Di Bihar, dampak model SFLF terlihat jelas pada budidaya padi dan kentang. Konsolidasi lahan memungkinkan dilakukannya mekanisasi, yang sebelumnya tidak terjangkau oleh petani perorangan. Penggunaan peralatan modern telah meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
Kontribusi dan kolaborasi
Keberhasilan penerapan model SFLF tidak terlepas dari upaya kolaboratif berbagai lembaga dan individu. Khususnya, International Rice Research Institute (IRRI) dan International Potato Center (CIP) memainkan peran penting dalam memberikan dukungan teknis dan informasi penelitian. Peserta utama termasuk Bidhan Mohapatra, Ranjan Kumar Sahu, Dr. Murali SN, Brijesh Kumar, Debasis Samantaray, Dr. Shahid Ali dan Manish Kakralia, yang upayanya berperan penting dalam uji coba model ini di berbagai negara bagian.
Model SFLF merupakan bukti kekuatan aksi kolektif di bidang pertanian. Dengan memberikan kesempatan bagi petani kecil untuk mengumpulkan sumber daya dan keahlian, hal ini dapat mengatasi permasalahan penting seperti rendahnya produktivitas, biaya produksi yang tinggi, dan terbatasnya akses terhadap pasar. Keberhasilan model ini di negara bagian India seperti Odisha, Assam dan Bihar menyoroti potensi penerapan dan skalabilitasnya yang lebih luas. Seiring kita bergerak menuju praktik pertanian yang lebih berkelanjutan dan inklusif, model SFLF menawarkan cetak biru yang menjanjikan untuk memberdayakan petani kecil dan mencapai ketahanan pangan.