Dalam sebuah perubahan yang tak terduga namun menarik, merek mewah Polandia Rambutku telah meluncurkan parfum pertama di dunia yang terinspirasi oleh aroma kentang PolandiaWewangian baru ini merayakan salah satu tanaman paling dicintai di negara ini, memadukan sifat tanah dari kentang dengan aroma bunga dan rempah. Resmi tersedia pada pertengahan Oktober, parfum ini telah menarik perhatian besar melalui prapemesanan dan perbincangan di media sosial.
Kentang, yang memiliki hubungan budaya dan sejarah yang mendalam dengan Polandia, ditampilkan secara menonjol dalam masakan tradisional Polandia. Tanpa kentang, hidangan khas seperti pierogi, panekuk kentang, dan kotlet schabowy (potongan daging babi dengan kentang) tidak akan lengkap. Menyadari warisan ini, Bohoboko berusaha memberi penghormatan kepada akar pertanian Polandia melalui pengembangan wewangian ini.
Komposisi parfum ini adalah perpaduan ahli dari kentang mulia dikombinasikan dengan aksen mawar, heliotrope, dan cengkehPencipta parfum ini menggambarkannya sebagai menangkap esensi dari “pasar kosong di waktu fajar” yang dulunya ramai dengan kehidupan, dengan aroma tanah, kayu, dan aroma tanah yang manis meninggalkan kesan abadi.
Inspirasi untuk aroma ini tidak hanya berakar pada tradisi kuliner Polandia tetapi juga dalam perjalanan sejarah kentang di Eropa. Kentang tiba di Polandia pada abad ke-16, dibawa oleh Ratu Bona Sforza, istri Raja Sigismund I. Awalnya ditanam sebagai tanaman hias, nilai gizinya segera menjadikannya makanan pokok pada abad ke-19, menjadi bagian tak terpisahkan dari makanan Polandia.
Seunik ide di baliknya, parfum ini hadir dengan label harga mewah—50 ml akan berharga sekitar 665 PLN (sekitar 154 EUR). Harga premium ini sejalan dengan sifat khusus produk tersebut, yang memadukan kemewahan dengan ikon budaya warisan Polandia.
Parfum beraroma kentang dari Bohoboko merupakan pernyataan yang berani, yang menggabungkan gaya pedesaan dengan kemewahan. Dengan mengubah tanaman sederhana seperti kentang menjadi wewangian mewah, merek ini telah membawa perspektif baru tentang nilai dan makna budaya produk pertanian. Bagi para petani, ahli agronomi, dan mereka yang bekerja di sektor pertanian, parfum ini merupakan pengingat tentang betapa pentingnya tanaman pangan tidak hanya dalam hal makanan tetapi juga dalam budaya, seni, dan kini bahkan kemewahan.