Kentang, yang biasanya hanya mengandung sekitar 2% protein menurut beratnya, bukanlah sumber protein utama. Akan tetapi, ReaGenics telah memanfaatkan teknik kultur sel tanaman yang canggih untuk meningkatkan angka ini hingga 31%, dengan harapan mencapai 40%. Lonjakan kandungan protein ini dicapai dengan menumbuhkan sel kentang dalam bioreaktor yang terkontrol, yang dapat menawarkan keuntungan signifikan dibandingkan sumber protein tradisional seperti kacang polong dan kacang kedelai.
Aspek Utama Teknologi ReaGenics:
- Kultur Sel vs. Pertanian Tradisional: Alih-alih menumbuhkan tanaman utuh menggunakan sinar matahari, air, dan tanah, ReaGenics membudidayakan sel tanaman dalam bioreaktor. Sel-sel ini menerima nutrisi penting seperti gula, vitamin, dan mineral, yang mendukung produksi protein yang cepat dan efisien.
- Argumen Keberlanjutan: Metode ini secara signifikan mengurangi kebutuhan akan input pertanian skala besar seperti lahan, air, dan energi, yang sejalan dengan praktik pertanian berkelanjutan. Metode ini juga menawarkan pasokan protein nabati yang konsisten, yang sangat penting mengingat volatilitas iklim, ketidakstabilan politik, dan masalah kontaminasi dalam pertanian tradisional.
Potensi dan Keuntungan Pasar
Protein kentang, meskipun saat ini merupakan produk sampingan dari produksi pati, belum memberikan dampak besar pada pasar makanan manusia. Akan tetapi, peningkatan kadar protein dan potensi manfaat teknologi ini menunjukkan masa depan yang menjanjikan:
- Manfaat Nutrisi: Protein kentang memiliki kualitas yang mirip dengan protein hewani seperti telur dan kasein. Protein ini sangat mudah larut, membentuk gel, busa, dan emulsi, serta tidak menimbulkan reaksi alergi—keunggulan yang signifikan dibandingkan banyak protein nabati.
- Aplikasi Serbaguna: Protein ini dapat digunakan dalam berbagai produk, mulai dari pengganti daging nabati dan alternatif susu hingga makanan ringan berprotein tinggi seperti keripik kentang dan kentang goreng. Protein ini juga menjanjikan untuk mengatasi kekurangan gizi akut dengan menyediakan protein dan karbohidrat tanpa alergen umum seperti kacang tanah dan whey.
Kehadiran Pasar Saat Ini:Meskipun ekstraksi protein dari kentang bukanlah hal baru, dengan perusahaan seperti Avebe memimpin pasar, konsentrasi tinggi yang dicapai oleh ReaGenics dapat mengubah perannya dalam produk makanan manusia.
Skalabilitas dan Produksi
ReaGenics tengah menjajaki produksi berskala besar melalui kemitraan dan lisensi, yang bertujuan membangun fasilitas berskala besar untuk memproduksi biomassa kentang. Bioreaktor mereka, yang mampu menampung antara 4,000 dan 10,000 liter, dirancang untuk mengoptimalkan hasil protein. Perusahaan ini juga berfokus pada peningkatan konsentrasi protein lebih lanjut tanpa modifikasi genetik.
Pertimbangan Biaya: Biaya pemrosesan akan bervariasi berdasarkan apakah pelanggan memerlukan protein murni atau biomassa utuh. ReaGenics mengevaluasi biaya ini dalam kaitannya dengan produk akhir dan permintaan pasar.
Jalur Regulasi
Dari sudut pandang regulasi, ReaGenics kemungkinan perlu mengikuti proses yang Diakui Secara Umum Sebagai Aman (GRAS) di Amerika Serikat dan regulasi pangan baru di Eropa. Namun, kurangnya modifikasi genetik dalam proses mereka dapat menyederhanakan persetujuan dibandingkan dengan teknologi pangan baru lainnya.