Rusia menghadapi lonjakan harga kentang yang signifikan pada tahun 2024, dengan harga rata-rata melonjak hampir 50% pada akhir April dibandingkan dengan awal tahun, menyusul kondisi yang mengkhawatirkan 92% meningkat selama setahun terakhir (Layanan Statistik Federal). Penggerak utamanya adalah Pengurangan 1 juta ton pada panen tahun 2023 karena kondisi cuaca yang tidak menguntungkan, sehingga pasokan di pasar domestik semakin ketat.
Namun, Menteri Pertanian oxana lut telah mengumumkan bahwa bantuan akan datang. Panen kentang awal di bulan Juli, bersama impor dari Mesir dan Uzbekistan, diharapkan dapat meningkatkan pasokan dan menekan harga. Hal ini sejalan dengan tren global di mana produksi musiman dan arus perdagangan membantu menyeimbangkan pasar yang bergejolak.
Konteks Global dan Permintaan Domestik
Rusia adalah salah satu negara di dunia konsumen kentang teratas, dengan konsumsi per kapita sebesar 55 kg per tahun (Layanan Statistik Federal). Secara historis, kentang telah menjadi makanan pokok sejak diperkenalkan oleh Peter Agung pada abad ke-17. Koreksi harga saat ini akan sangat penting bagi inflasi pangan, karena kentang tetap menjadi komponen utama makanan Rusia.
Cuaca Tetap Menjadi Faktor Risiko Utama
Sementara pasar sedang stabil, Menteri Lut mengingatkan kondisi cuaca akan terus memainkan peran yang menentukan. Peristiwa cuaca ekstrem—seperti kekeringan atau curah hujan yang berlebihan—dapat mengganggu hasil panen, sehingga harga tetap sensitif terhadap prakiraan produksi.
Yang diharapkan penurunan harga kentang sejak bulan Juli akan membawa kelegaan yang sangat dibutuhkan bagi konsumen dan bisnis. Namun, stabilitas jangka panjang bergantung pada ketahanan produksi dalam negeri, impor yang efisien, dan praktik pertanian yang adaptif untuk mengurangi risiko iklim. Petani dan ahli agronomi harus memantau pola cuaca dengan saksama, sementara pedagang dapat mempersiapkan peningkatan pasokan dalam beberapa bulan mendatang.