Hingga akhir Agustus 2024, panen kentang Rusia mencapai titik tertinggi baru, dengan 932,000 ton telah terkumpul. Ini menandai peningkatan hampir 140,000 ton dibandingkan tahun lalu, menurut data dari Potato Union. Total area panen di sektor komersial mencakup 282,000 hektar, dengan 32,000 hektar (11%) telah dipanen — 4,000 hektar lebih banyak dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kinerja Regional dan Peningkatan Hasil
Wilayah Astrakhan memimpin dalam panen kentang, sejauh ini menghasilkan 260,000 ton. Namun, Bryansk, produsen kentang terbesar di Rusia, berada di urutan kedua dengan 136,000 ton, meningkat 60,000 ton dibandingkan tahun 2023. Meskipun menghadapi hujan lebat pada akhir Agustus, Bryansk telah memanen 12% dari luas yang direncanakan, meskipun hasil panen di wilayah tersebut sedikit menurun.
Secara nasional, rata-rata hasil panen kentang telah mencapai 26 ton per hektar, meningkat 6 ton per hektar dibanding tahun 2023. Kondisi cuaca yang baik di wilayah Volga berkontribusi pada hasil panen yang baik, sementara wilayah seperti Siberia menghadapi penundaan yang signifikan akibat hujan yang berkepanjangan. Di beberapa wilayah, seperti Kursk dan Belgorod, kemajuan panen lebih lambat, dengan hanya 6% dan 5% dari wilayah yang dipanen.
Tantangan Setelah Panen
Meskipun hasil panen lebih tinggi, petani kentang Rusia menghadapi beberapa tantangan signifikan. Salah satu masalah utama adalah meningkatnya biaya tenaga kerja, yang disebabkan oleh kekurangan lebih dari 200,000 spesialis pertanian. Kekurangan tersebut berdampak serius pada sektor ini, sebagaimana dicatat oleh Alexey Krasilnikov, Direktur Eksekutif Serikat Kentang.
Pembiayaan juga menjadi kendala bagi banyak petani. Dengan terbatasnya akses ke pinjaman bank komersial, petani kesulitan untuk meningkatkan mesin mereka, membangun fasilitas penyimpanan modern, dan berinvestasi dalam infrastruktur pemrosesan. Kurangnya modal ini membatasi kemampuan mereka untuk meningkatkan produktivitas dan memenuhi permintaan pasar.
Masalah mendesak lainnya adalah berkurangnya pasokan benih kentang berkualitas tinggi. Secara tradisional, Rusia mengimpor 11,000-12,000 ton benih kentang setiap tahunnya dari Uni Eropa. Namun, tahun ini, impor anjlok hingga hanya 295 ton karena pembatasan perdagangan dan tantangan logistik lainnya. Krasilnikov memperingatkan bahwa kekurangan ini dapat menyebabkan penurunan kualitas kentang yang digunakan untuk pemrosesan industri, seperti keripik dan kentang goreng, dalam tiga hingga empat tahun ke depan.
Panen kentang tahun 2024 di Rusia menunjukkan gambaran yang beragam. Di satu sisi, hasil panen meningkat, dan daerah penghasil utama terus maju meskipun ada kendala terkait cuaca. Di sisi lain, sektor ini menghadapi kendala besar, termasuk kekurangan tenaga kerja, kendala keuangan, dan masalah penting ketersediaan benih kentang. Untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang, mengatasi tantangan ini akan menjadi sangat penting. Beberapa tahun ke depan dapat menjadi sangat penting bagi industri kentang Rusia, terutama bagi mereka yang memproduksi untuk pemrosesan industri, karena mereka berupaya mengamankan bahan benih dan mempertahankan kualitas hasil produksi.