Ketika musim ekspor benih kentang hampir berakhir pada tahun 2023/24, lanskap pertanian di Belanda dan Belgia mencerminkan kemenangan dan kesengsaraan. Menurut Martin Jansen Klomp, mendorong keunggulan operasional sangat penting dalam menavigasi kompleksitas rantai nilai, khususnya terkait produksi French Fries dan Crisps.
Tantangan yang dihadapi pada musim tanam tahun 2023 memang berat. Dengan banyaknya penolakan dan deklasifikasi, ditambah dengan rendahnya hasil panen dan banyaknya umbi berukuran besar saat panen, para petani harus menghadapi kondisi buruk. Namun, kemitraan yang tangguh dan upaya kolaboratif telah berhasil mengatasi sebagian besar permasalahan ini, sehingga membuka jalan bagi kemajuan yang berkelanjutan.
Menantikan panen tahun 2024, antisipasi bercampur dengan kehati-hatian. Sementara persiapan sedang dilakukan, curah hujan yang berlebihan mengharuskan penanaman ditunda hingga kondisi tanah optimal. Meskipun terdapat banyak rintangan, tekad para petani HZPC tetap teguh. Komitmen mereka untuk memberikan kualitas terbaik menggarisbawahi misi abadi untuk menyediakan benih kentang unggul kepada mitra di seluruh dunia.
Evolusi portofolio HZPC mencerminkan komitmen terhadap inovasi dan kemampuan beradaptasi. Selain varietas yang sudah mapan seperti Colomba, Innovator, dan Challenger, pendatang baru seperti Rashida, Quintera, Libra, Memphis, dan Travolta berjanji untuk mendefinisikan ulang lanskap budidaya kentang, sehingga menawarkan peningkatan ketahanan dan potensi hasil.
Kesimpulannya, walaupun masa depan penuh dengan tantangan, industri benih kentang berada di ambang perubahan transformatif. Dengan memanfaatkan pembelajaran dari kesulitan masa lalu dan merangkul inovasi, para petani, ahli agronomi, dan pemangku kepentingan dapat menciptakan masa depan yang ditandai dengan keberlanjutan, produktivitas, dan kemakmuran.