Dalam upaya strategis untuk menstabilkan harga pangan dan mendukung pertanian lokal, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, telah mengalokasikan 2.8 ton bibit bawang merah kepada Kelompok Tani Karya Tani di Desa Yosowilangun Kidul. Inisiatif ini didanai oleh Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2024.
Retno Wulan Andari, Ketua DKPP Lumajang, menegaskan bahwa dukungan ini merupakan bagian dari strategi pemerintah yang lebih luas untuk mengelola inflasi dan menstabilkan harga pangan, khususnya untuk komoditas penting seperti bawang merah. “Bantuan ini ditujukan untuk mengendalikan inflasi dan mendorong perekonomian daerah, khususnya bagi petani,” kata Andari.
Dampak dan Implementasi
Bibit yang diberikan, yang merupakan varietas Biru Lancor, akan ditanam di lahan seluas 2.8 hektar di Yosowilangun Kidul. Daerah ini dikenal memiliki kondisi yang baik untuk budidaya bawang merah. Penanaman dijadwalkan pada minggu ketiga September 2024.
Prakarsa ini diharapkan akan menghasilkan beberapa hasil positif. Dengan meningkatkan produksi bawang merah lokal, program ini bertujuan untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi, terutama menjelang akhir tahun. Hal ini dapat membantu mencegah lonjakan harga dan memastikan pasokan yang konsisten bagi konsumen lokal.
Manfaat dan Prospek Masa Depan
Pendistribusian bibit ini merupakan langkah krusial dalam mengatasi tingginya permintaan bawang merah yang cenderung meningkat menjelang akhir tahun. Dengan meningkatkan kemampuan produksi lokal, Lumajang berupaya mengurangi ketergantungan pada sumber eksternal dan menjaga stabilitas harga.
Keberhasilan inisiatif ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain yang menghadapi tantangan serupa dengan volatilitas harga pangan dan gangguan rantai pasokan. Meningkatkan produktivitas pertanian lokal tidak hanya membantu menstabilkan harga tetapi juga mendukung kesejahteraan ekonomi petani.
Penyaluran 2.8 ton bibit bawang merah kepada Kelompok Tani Karya Tani di Lumajang merupakan upaya nyata pemerintah daerah dalam menjaga ketahanan pangan dan stabilitas ekonomi. Dengan meningkatkan produksi bawang merah lokal, Lumajang ingin mengurangi tekanan inflasi dan memastikan pasokan komoditas vital ini tetap stabil.
Saat penanaman dimulai, hasil yang diharapkan mencakup peningkatan stabilitas pasar dan prospek ekonomi yang lebih baik bagi petani lokal. Prakarsa ini menggarisbawahi pentingnya dukungan pemerintah dalam mencapai keberlanjutan pertanian dan ketahanan pangan.