Pelukan Petani Kenya Penyakit busuk daun Kentang Tahan untuk Pertanian Berkelanjutan dan Peningkatan Ketahanan Pangan
- Petani dan pemangku kepentingan berkumpul di Agricultural Training Center (ATC) di tanah, Kenya, pada tanggal 3 Juli 2024, untuk membahas potensi pengenalan Penyakit busuk daun kentang tahan dikembangkan menggunakan teknologi modern.
- Pertemuan tersebut fokus pada kajian Analisa Dampak Lingkungan dan Sosial (ESIA) yang dilakukan oleh Kenya Organisasi Pertanian dan Peternakan (KALRO), International Potato Center (CIP), dan African Agricultural Technology Foundation (AATF), meminta masukan dari para pemain kunci dalam rantai nilai kentang.
- Charles Githiri, Direktur Pertanian di Kabupaten Nakuru, menyoroti pentingnya mengadopsi varietas tahan ini untuk memerangi kerugian tanaman kentang akibat penyakit ini Penyakit busuk daun penyakit, menekankan peran mereka dalam meningkatkan ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan pada fungisida.
- Pergeseran menuju kentang resisten diharapkan tidak hanya menurunkan biaya produksi dan meningkatkan keuntungan bagi petani, namun juga mendorong kelestarian lingkungan dengan meminimalkan penggunaan bahan kimia berbahaya yang dapat berdampak buruk pada ekosistem.
- Githiri menekankan bahwa varietas tahan ini menawarkan peningkatan kesehatan dan hasil panen yang lebih tinggi, menjadikan praktik pertanian lebih berkelanjutan dan efisien sekaligus membuka pintu ke pasar internasional dan meningkatkan pendapatan bagi petani.
- Adopsi dari Penyakit busuk daun kentang resisten berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi, pelestarian lingkungan, dan kemajuan sosial Kenyalanskap pertanian, membuka jalan menuju masa depan yang lebih berketahanan dan sejahtera.