#Pertanian #Bangladesh #Kentang #Ekspor #Varietas Tingkat Industri #Industri Pertanian #Pengembangan Ekonomi
Menteri Pertanian Dr Abdur Razzaque mengumumkan bahwa sebuah perusahaan Jepang telah menyatakan minatnya untuk mengimpor kentang dari Bangladesh. Meskipun memproduksi lebih dari 10 juta ton kentang setiap tahun, permintaan untuk varietas saat ini di Bangladesh rendah di luar negeri. Oleh karena itu, pemerintah fokus pada perluasan produksi varietas kentang ekspor dan kelas industri. Ini memberikan peluang bagi petani dan insinyur pertanian untuk mengeksplorasi varietas baru dan memperluas jangkauan pasar mereka. Dengan potensi peningkatan ekspor, industri pertanian di Bangladesh dapat mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Menurut Biro Statistik Bangladesh, produksi kentang di negara tersebut terus meningkat selama bertahun-tahun. Pada 2019-2020, Indonesia memproduksi 11.2 juta ton kentang, naik dari 10.9 juta ton pada tahun sebelumnya. Namun, permintaan untuk saat ini varietas kentang di pasar internasional rendah. Di sinilah peluang perluasan varietas kentang kelas industri dan ekspor masuk.
Pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk mempromosikan produksi varietas ini. Pada tahun 2019, Institut Penelitian Pertanian Bangladesh (BARI) memperkenalkan dua varietas kentang baru – BARI Alu-79 dan BARI Alu-80 – yang cocok untuk keperluan industri. Varietas ini memiliki hasil yang lebih tinggi dan tahan terhadap penyakit, sehingga ideal untuk diekspor.
Minat yang ditunjukkan oleh perusahaan Jepang tersebut merupakan pertanda positif bagi industri pertanian di Bangladesh. Ini menghadirkan peluang bagi petani dan insinyur pertanian untuk mengeksplorasi varietas baru dan memperluas jangkauan pasar mereka. Dengan peningkatan ekspor, industri ini dapat melihat pertumbuhan yang signifikan, yang mengarah pada lebih banyak kesempatan kerja dan pembangunan ekonomi.
Ketertarikan yang ditunjukkan oleh perusahaan Jepang dalam mengimpor kentang dari Bangladesh memberikan peluang untuk perluasan varietas kentang kelas industri dan ekspor. Hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan yang signifikan dalam industri pertanian, menciptakan lebih banyak kesempatan kerja dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi negara.