Di Seosaeng-myeon, Ulsan, Korea Selatan, Asosiasi Saemaul setempat, yang dipimpin oleh Presiden Kim Young-deok, telah membudidayakan kentang di lahan kosong selama lebih dari dua dekade, mengubah ketidakaktifan pertanian menjadi aksi komunitas. Inisiatif ini tidak hanya menguntungkan para petani tetapi juga memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan bagi kelompok rentan, termasuk penduduk lanjut usia yang tinggal sendiri dan keluarga berpenghasilan rendah. Baru-baru ini, asosiasi tersebut menyelenggarakan acara “Berbagi Kasih melalui Ramen”, dengan mendistribusikan 120 kotak ramen kepada mereka yang membutuhkan.
Dampak dari Pengolahan Lahan Terlantar: Asosiasi Saemaul telah membudidayakan kentang di lahan seluas 2,214 meter persegi (sekitar 670 pyeong). Dana yang diperoleh dari penjualan kentang ini sangat penting untuk mendukung kegiatan amal setempat. Awalnya, asosiasi tersebut berencana menggunakan dana tersebut untuk membeli beras; namun, mereka memilih ramen, yang lebih menarik dan lebih hemat biaya untuk kegiatan sosial mereka.
Tradisi Dukungan yang Sudah Lama Ada
Komitmen asosiasi untuk membantu mereka yang kurang beruntung dimulai lebih dari 20 tahun yang lalu ketika para anggota menyadari semakin banyaknya penduduk lanjut usia yang tidak memiliki penghasilan yang memadai. Dengan adanya pergeseran demografi yang sedang berlangsung di wilayah tersebut, yang ditandai dengan populasi yang menua, banyak orang merasa membutuhkan bantuan. Asosiasi menanggapi kebutuhan ini dengan mengubah lahan terlantar menjadi ladang kentang yang produktif. Dalam kasus di mana lahan yang cocok langka, anggota masyarakat menawarkan lahan pertanian mereka untuk mendukung inisiatif tersebut.
Kolaborasi untuk Tujuan Bersama: Kentang yang dipanen dijual melalui kerja sama dengan asosiasi perempuan setempat, sehingga mereka dapat mengumpulkan sumber daya untuk dukungan masyarakat. Setiap tahun, dana yang terkumpul digunakan untuk membeli barang-barang pokok seperti beras, mi ramen, dan kebutuhan lainnya, yang kemudian didistribusikan kepada keluarga yang membutuhkan. Pada akhir tahun ini, asosiasi berencana untuk menyediakan dana dan hadiah tambahan untuk membantu tetangga yang kesulitan.
Dukungan Komunitas dan Rencana Masa Depan
Asosiasi Saemaul telah melihat peningkatan dukungan dari berbagai organisasi, bisnis, dan anggota masyarakat setempat. Presiden Kim menekankan dedikasi 28 anggotanya, yang sebagian besar bergerak di bidang pertanian, untuk mengulurkan tangan membantu meskipun jadwal mereka padat. Komitmen mereka mencerminkan keyakinan mendalam dalam membina masyarakat yang penuh kasih sayang.
Seiring berlanjutnya misi Saemaul Association, mereka berharap dapat menginspirasi orang lain untuk menyadari potensi lahan terlantar untuk layanan masyarakat. Melalui upaya kolektif dan visi dukungan bersama, mereka bertujuan untuk menciptakan komunitas tempat setiap orang dapat berkembang.
Asosiasi Saemaul Seosaeng-myeon menunjukkan dampak kuat dari inisiatif pertanian yang digerakkan oleh masyarakat. Dengan memanfaatkan kembali lahan terlantar untuk budidaya kentang, mereka tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan lokal tetapi juga mengangkat kehidupan mereka yang membutuhkan. Dedikasi mereka yang tak tergoyahkan menjadi pengingat akan kekuatan yang terletak pada persatuan dan kasih sayang dalam masyarakat pedesaan.