Dalam tren yang meresahkan yang memengaruhi kepercayaan konsumen dan pertanian lokal, penegak hukum di provinsi Lam Dong telah mengungkap banyak contoh kentang Cina yang dipasarkan secara keliru sebagai kentang Dalat. Praktik ini tidak hanya merusak reputasi produk pertanian Dalat tetapi juga menimbulkan risiko signifikan bagi konsumen yang disesatkan tentang kualitas dan asal produk tersebut.
Penemuan yang Mengganggu
Pada akhir Agustus 2024, polisi melakukan inspeksi mendadak di delapan titik perdagangan sayur di distrik Don Duong dan Duc Trong. Selama operasi ini, mereka menemukan bahwa para pekerja mencampur tanah merah dengan kentang Cina, dengan maksud untuk menyamarkannya sebagai varietas Dalat yang terkenal di daerah tersebut. Bukti yang dikumpulkan meliputi kantong-kantong tanah merah, kotak-kotak kertas, dan ratusan peti kentang yang terlihat berlumuran tanah, yang dikeringkan di bawah kipas angin besar.
Kegiatan penipuan ini tidak berdiri sendiri; para inspektur menemukan operasi serupa di depot sayur di Duc Trong, tempat tanah merah Dalat dicampur dengan kentang impor. Para pemilik mengaku mengambil kentang dari Cina dan mencampurnya dengan tanah untuk dijual kepada pembeli di berbagai provinsi, termasuk Nha Trang dan Binh Thuan.
Polisi memperluas penyelidikan mereka ke dua titik perdagangan lainnya di desa Lac Lam, distrik Don Duong, tempat mereka menemukan pelanggaran lebih lanjut. Tempat-tempat ini gagal memberikan dokumentasi yang membuktikan asal kentang mereka, yang menyoroti masalah yang meluas dalam industri tersebut.
Implikasi bagi Konsumen dan Petani Lokal
Menurut pejabat dari kepolisian Lam Dong, temuan awal mengungkap beberapa pelanggaran peraturan, termasuk perdagangan tanpa izin dan praktik bisnis yang menyesatkan. Tren mencampur tanah merah ke dalam kentang Cina untuk disalahartikan sebagai kentang Dalat telah berlangsung selama lebih dari satu dekade, mengancam integritas merek Dalat dan merugikan konsumen.
Kentang Dalat terkenal karena kualitas dan cita rasanya yang unik, sehingga menjadi produk yang dicari di pasar domestik dan internasional. Kesalahan pemberian label ini merusak atribut ini dan menciptakan persaingan yang tidak adil bagi produsen yang sah. Dari tahun 2012 hingga 2019, pemerintah setempat melaporkan banyak kasus yang terkait dengan aktivitas penipuan ini, terutama di Dalat dan distrik sekitarnya.
Investigasi terkini terhadap praktik penipuan seputar penjualan kentang di provinsi Lam Dong menyoroti tantangan signifikan yang dihadapi sektor pertanian. Seiring meningkatnya kesadaran konsumen, petani, produsen, dan lembaga regulasi harus bekerja sama dalam menjaga integritas produk lokal. Memperkuat mekanisme pengawasan dan penegakan hukum sangat penting untuk melindungi konsumen dan bisnis pertanian yang sah dari praktik penipuan yang mengancam mata pencaharian mereka dan reputasi produk berkualitas tinggi.