Pseudomonad menghasilkan berbagai macam senyawa antimikroba termasuk 2,4-diacetylphloroglucinol (DAPG), yang memiliki efek antagonis spektrum luas terhadap fitopatogen. Sampel tanah rizosfer dikumpulkan dari tanaman Solanaceae untuk isolasi pseudomonad fluoresen (FP). Dari 32 isolat bakteri fluoresen, 21 menunjukkan aktivitas antagonis terhadap Ralstonia solanacearum (NAIMCC-B-01630) dengan zona penghambatan tertinggi pada 38.33 mm. Di antara mereka, 11 isolat bakteri menggambarkan produksi DAPG dalam medium Kings' B. Produksi DAPG dideteksi oleh TLC dan diukur melalui analisis HPLC. Selain itu, isolat bakteri OD13 menunjukkan produksi DAPG yang lebih tinggi. Lebih lanjut, keberadaan gen phlD pengkode DAPG dalam ukuran 629 bp dan 725 bp juga divalidasi melalui amplifikasi. Isolat bakteri ini termasuk dalam genus Pseudomonas sebagaimana dikonfirmasi oleh karakterisasi morfo-fisiologis menggunakan sistem VITEK 2. Isolat bakteri penghasil DAPG yang lebih tinggi diidentifikasi sebagai Pseudomonas aeruginosa dengan pendekatan polifasik dengan nomor akses GenBank OQ781265. Dengan demikian, rizosfer penghasil DAPG Pseudomonas dapat digunakan sebagai agen pengendali hayati untuk penyakit layu bakteri. Namun, studi lapangan sangat penting sebelum penerapannya berhasil.
Foto: EPPO (2024) Basis Data Global EPPO. https://gd.eppo.int
Referensi: Suansia, A., Senapati, AK, Samantaray, D., & Mohanty, MK (2024). Evaluasi aktivitas antagonis pseudomonad fluoresen penghasil DAPG dari rizosfer tanaman Solanaceae untuk pengendalian hayati penyakit layu bakteri. Jurnal Fitopatologi, 172, e13315. https://doi.org/10.1111/jph.13315