Industri kentang berada di titik kritis, menghadapi tekanan yang menuntut adaptasi cepat. Perubahan iklim, perubahan regulasi, meningkatnya ancaman penyakit, fluktuasi harga energi, dan kebutuhan akan operasi berkelanjutan mengubah cara petani, ahli agronomi, dan insinyur dalam bercocok tanam kentang. Agar tetap kompetitif dan tangguh, industri harus merangkul teknologi baru dan berinvestasi dalam inovasi.
Industri kentang Belgia menjadi model global untuk pertanian yang berwawasan ke depan. Dikenal karena perencanaan jangka panjangnya yang efektif, Belgia merupakan rumah bagi beberapa praktik pertanian kentang yang paling maju. InterPom'24 mendatang, yang akan berlangsung pada 24-26 November 2024 di Kortrijk, Belgia, akan menyoroti inovasi ini dan energi yang mendorong perubahan dalam sektor tersebut.
Di bawah tema “Membangun Industri Kentang yang Masih dalam Masa Transisi,” InterPom'24 akan mengundang 330 peserta pameran dari 15 negara. Acara ini akan memamerkan beragam produk, layanan, dan teknologi, yang menawarkan solusi untuk setiap bagian rantai pasokan kentang, mulai dari penanaman dan pemanenan hingga pemrosesan dan distribusi.
Masalah Mendesak yang Dihadapi Industri Kentang
1. Perubahan iklim
Salah satu tantangan terbesar bagi petani kentang saat ini adalah beradaptasi dengan dampak perubahan iklim. Perubahan pola cuaca, suhu ekstrem, dan curah hujan yang tidak dapat diprediksi telah meningkatkan tekanan pada tanaman. Kentang, yang sangat sensitif terhadap ketersediaan air, menghadapi risiko yang lebih tinggi akibat kekeringan dan banjir.
Laporan tahun 2023 oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) mencatat bahwa hasil panen kentang global dapat menurun hingga 20% di wilayah yang paling rentan terhadap perubahan iklim kecuali jika langkah-langkah adaptasi yang signifikan diambil. Langkah-langkah tersebut meliputi penerapan varietas tahan kekeringan, peningkatan teknik irigasi, dan penggunaan alat pertanian presisi.
2. Peraturan yang Lebih Ketat
Peraturan baru, khususnya seputar penggunaan pestisida dan pengelolaan air, menciptakan tekanan tambahan pada petani. Uni Eropa, misalnya, telah menerapkan aturan yang lebih ketat tentang penggunaan bahan kimia tertentu, yang memaksa petani mencari metode pengendalian hama alternatif.
Di InterPom'24, para peserta pameran kemungkinan akan menyajikan praktik pertanian berkelanjutan dan solusi bioteknologi yang dirancang untuk mengurangi ketergantungan pada agrokimia tradisional sambil mempertahankan hasil panen. Inovasi ini akan sangat penting untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang terus berkembang dan melindungi lingkungan.
3. Meningkatnya Tekanan Penyakit
Penyakit seperti penyakit busuk daun kentang dan serangan nematoda terus mengancam produksi kentang global. Seiring dengan iklim yang semakin hangat dan basah di beberapa wilayah, risiko wabah penyakit meningkat. Kebutuhan akan varietas yang tahan dan strategi pengelolaan hama terpadu (IPM) semakin mendesak dari sebelumnya.
InterPom'24 akan menyediakan platform untuk membahas tantangan ini, dengan banyak peserta pameran yang diharapkan menampilkan solusi seperti varietas kentang yang tahan penyakit, sistem pemantauan canggih, dan metode pengendalian hama biologis.
4. Perubahan Harga Energi
Biaya energi, yang sangat penting untuk irigasi, pendinginan, dan pemrosesan, telah bergejolak dalam beberapa tahun terakhir. Konflik di Ukraina, misalnya, telah menyebabkan lonjakan harga energi di seluruh Eropa, yang memengaruhi struktur biaya produsen kentang. Ketidakpastian ini telah meningkatkan kebutuhan akan teknologi hemat energi dan solusi energi terbarukan di bidang pertanian.
Peserta pameran di InterPom'24 akan memamerkan teknologi hemat energi seperti sistem irigasi bertenaga surya, mesin hemat energi, dan inovasi dalam penyimpanan dingin untuk membantu petani mengelola biaya secara lebih efektif.
Berinovasi untuk Keberlanjutan dan Profitabilitas
Transisi industri kentang menuju operasi yang lebih berkelanjutan dan efisien bukan hanya tentang mengatasi tantangan—tetapi tentang memanfaatkan peluang baru. Teknologi digital seperti kecerdasan buatan, pertanian presisi, dan otomatisasi menawarkan potensi transformatif. Dengan menggunakan sensor dan analisis data, petani dapat membuat keputusan yang lebih tepat, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan mengurangi limbah.
Sektor kentang Belgia, khususnya, memimpin perubahan dalam transformasi digital. Petani Belgia telah menjadi pengadopsi awal teknik pertanian presisi, menggunakan data waktu nyata untuk memantau kondisi tanah, menyesuaikan tingkat irigasi, dan memprediksi wabah penyakit sebelum terjadi. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan keberlanjutan tetapi juga meningkatkan keuntungan dengan meningkatkan hasil panen dan mengurangi biaya input.
Masa Depan yang Didorong oleh Inovasi
Industri kentang berkembang pesat, didorong oleh kebutuhan untuk mengatasi tantangan lingkungan, mematuhi peraturan yang lebih ketat, mengelola tekanan penyakit yang meningkat, dan beradaptasi dengan harga energi yang tidak stabil. Acara seperti InterPom'24 sangat penting untuk berbagi pengetahuan dan memamerkan inovasi terbaru yang akan membantu sektor ini bertransisi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan tangguh.
Saat para petani, ahli agronomi, dan insinyur pertanian berkumpul di Belgia pada bulan November ini, solusi yang disajikan akan membentuk masa depan industri kentang di seluruh dunia. Dengan merangkul teknologi baru dan praktik berkelanjutan, industri ini dapat berkembang pesat dalam menghadapi tantangan yang terus berlanjut ini.