Dalam langkah signifikan menuju inovasi pertanian, 20 anggota Koperasi Serbaguna Aduas (MPC) di Paniki, Tarlac, telah menyelesaikan program pelatihan tentang pengolahan ubi jalar yang diselenggarakan oleh Departemen Perdagangan dan Industri (DTI). Inisiatif ini bertujuan untuk membekali petani dengan keterampilan yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas mereka dan mengurangi kerugian yang terkait dengan produksi berlebih.
Mengatasi Tantangan Produksi Berlebih
Seiring dengan semakin populernya budidaya ubi jalar di wilayah tersebut, petani setempat sering menghadapi tantangan terkait kelebihan pasokan, yang berdampak buruk pada pendapatan mereka. Paolo Maneze, spesialis perdagangan dan industri di DTI Tarlac, menekankan pentingnya pelatihan ini dalam membantu petani mengurangi kerugian yang disebabkan oleh kelebihan produksi. “MPC Aduas terutama membudidayakan ubi jalar. Pelatihan ini dapat membantu mereka mengurangi kerugian dan meningkatkan nilai panen mereka,” ungkapnya.
Program komprehensif DTI juga menyediakan layanan pengembangan usaha untuk meningkatkan produktivitas melalui pengembangan kapasitas, bantuan teknis, akses pasar, dan pembiayaan. Dengan mengajarkan petani cara mengolah ubi jalar menjadi produk bernilai tambah, inisiatif ini tidak hanya meningkatkan potensi pendapatan mereka tetapi juga membantu menciptakan mata pencaharian yang berkelanjutan.
Pengembangan Produk Baru
Selama pelatihan, para peserta belajar mengembangkan berbagai produk, termasuk selai ubi jalar, keripik, permen, dan hopia. Diversifikasi produk ini memungkinkan petani untuk memasuki pasar yang berbeda dan mengurangi ketergantungan mereka pada penjualan ubi jalar mentah. Inovasi semacam itu penting dalam meningkatkan ketahanan petani terhadap fluktuasi pasar dan penurunan harga.
Melanie Castillo, ketua Aduas MPC, mengungkapkan kegembiraan dan rasa terima kasihnya atas pelatihan tersebut. “Saya bermimpi koperasi kami memiliki bisnis pengolahan ubi jalar yang sukses. Kami bersyukur DTI berpartisipasi dalam mewujudkan mimpi kami,” tegasnya. Antusiasmenya menyoroti dampak transformatif dari pengembangan keterampilan pada masyarakat pertanian setempat.
Program pelatihan pengolahan ubi jalar di Tarlac merupakan contoh utama tentang bagaimana intervensi yang terarah dapat memberdayakan petani, meningkatkan penghidupan mereka, dan mendorong keberlanjutan pertanian. Dengan mengurangi kerugian pasca panen dan meningkatkan nilai produk mereka, petani dapat mengatasi tantangan kelebihan produksi dengan lebih baik sekaligus berkontribusi pada ekonomi lokal. Komitmen DTI dan dedikasi anggota koperasi seperti Melanie Castillo membuka jalan bagi masa depan pertanian yang lebih cerah dan berkelanjutan.