The Breeders Trust, sebuah organisasi hak pemulia tanaman, meluncurkan proyek percontohan pengumpulan data internasional tahun ini. Pertama-tama, dia ingin lebih memahami arus perdagangan benih kentang.
Penggunaan sistem database pusat untuk varietas kentang harus memberikan kontrol yang lebih besar atas penggunaan Farm Stored Seeds (FSS). Ini berlaku baik untuk pengumpulan royalti untuk varietas maupun untuk pencegahan penggunaan bahan mentah secara ilegal untuk menanam kentang. Perusahaan benih yang menjadi pemegang saham Breeders Trust mendukung data tersebut.
Sistem basis data berbasis algoritme, Plant Breeders Rights (PBR), dikembangkan untuk proyek tersebut. Ini memungkinkan Anda melacak aliran benih dari produsen ke pengguna akhir. Menurut Breeders Trust, hal ini harus mengarah pada sistem penegakan hukum yang efektif agar dapat mengumpulkan royalti untuk benih dan untuk FSS.
Periksa apakah sistem berfungsi
Selama tahun pertama, proyek percontohan akan dibatasi pada enam negara Eropa: Belanda, Belgia, Jerman, Luksemburg, Prancis, dan Denmark. Perusahaan benih yang berafiliasi dengan Breeders Trust diizinkan untuk menguji satu breed tahun depan. Tujuannya adalah untuk memeriksa apakah sistem bekerja dalam praktik dan cukup dipahami oleh mitra rantai.
Informasi tentang proyek percontohan dan sistem data yang dikembangkan dapat ditemukan di situs database PBR. Ini juga mencantumkan varietas kentang yang awalnya diberitahukan oleh perusahaan. Pedagang dan produsen dapat mendaftar di situs web ini dan memasukkan data yang diperlukan.
Pada akhirnya, pemungut royalti yang berkompeten dari negara peserta akan dapat memiliki informasi yang dibutuhkan untuk memetakan arus perdagangan. Mereka kemudian dapat menggunakannya lagi untuk kegiatan pemantauan mereka.