Kelangkaan air merupakan masalah yang mendesak di Aguascalientes, di mana persaingan antara penggunaan air perkotaan dan pertanian sering memicu perdebatan. Kritik baru-baru ini berpusat pada petani, dengan klaim bahwa mereka mengonsumsi 80% sumber daya air di wilayah tersebut. Namun, para pemimpin pertanian berpendapat bahwa persepsi ini mengabaikan kenyataan utama tentang penggunaan, distribusi, dan keberlanjutan air.
Francisco Ruvalcaba Marín, presiden Asosiasi Pengguna Distrik Irigasi, menjelaskan bahwa meskipun pertanian membutuhkan banyak air, sebagian besar air tersebut dikembalikan ke lingkungan. “Tidak semua air terbuang sia-sia,” tegasnya. “Sebagian air menguap dan kembali ke siklus air, sementara sebagian besar meresap ke dalam tanah, mengisi kembali akuifer.”
Data dari Distrik Irigasi 01 mendukung klaim ini. Pada tahun 2023, distrik tersebut menggunakan 10 juta meter kubik air untuk mengairi 4,000 hektar lahan pertanian. Sebaliknya, kota Aguascalientes mengonsumsi 100 juta meter kubik untuk kebutuhan perkotaannya—10 kali lebih banyak daripada pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa lahan pertanian menggunakan sebagian kecil air yang dikonsumsi kota tersebut sambil menghasilkan pasokan makanan pokok.
Selain itu, teknik irigasi yang lebih maju, seperti irigasi tetes (secara lokal disebut ikat kepala), telah membantu mengurangi pemborosan air. Metode ini memastikan bahwa air disalurkan langsung ke akar tanaman, meminimalkan kehilangan akibat penguapan atau limpasan. Petani juga menyoroti bahwa pertanian secara tidak langsung mendukung keberlanjutan akuifer melalui infiltrasi tanah, yang menjaga tingkat air tanah tetap stabil.
Kritikus sering mengabaikan peran pertanian dalam menyeimbangkan penggunaan air dengan ketahanan pangan. Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), sistem irigasi yang efisien tidak hanya berkontribusi pada hasil panen tetapi juga pada kelangsungan sumber daya air dalam jangka panjang. Para petani Aguascalientes membuat langkah maju dalam mengadopsi sistem tersebut, yang menunjukkan komitmen mereka terhadap keberlanjutan.
Perdebatan tentang penggunaan air di Aguascalientes harus mempertimbangkan konteks yang lebih luas tentang efisiensi pertanian dan keberlanjutan lingkungan. Petani memainkan peran penting dalam produksi pangan sambil menerapkan praktik yang mengurangi pemborosan air dan mendukung pengisian ulang akuifer. Menjembatani kesenjangan antara perspektif perkotaan dan pertanian memerlukan pengakuan atas kontribusi ini dan pengembangan solusi kolaboratif untuk mengelola sumber daya air bersama.